0

Permasalahan penggunaan Linux untuk kebutuhan pekerjaan atau hiburan di laptop/pc dianggap sulit oleh orang awam dikarenakan sulit untuk meninggalkan kebiasaan menggunakan Windows.
Tentunya ketika belajar menggunakan laptop/pc untuk pertama kalinya pasti menggunakan Windows. Diperkantoran pun masih banyak menggunakan windows , sekolah-sekolah yang sebelumnya sudah diperkenalkan Go Open Source tapi tetap juga para guru akan menggunakan Windows yang tentunya tertular kepada siswa-siswi nya. Karena sudah terlalu 'nyaman' menggunakan Windows, bermunculan lah mitos-mitos yang berkembang dimasyarakat tentang Linux.

Berikut adalah Mitos-mitos Linux yang 'Salah Kaprah' dimasyarakat :


1. Linux = OS

Mitos: Linux adalah OS (operating system atau sistem operasi)
Penjelasan: Salah, Linux adalah nama kernel yang dibuat oleh Linus Torvalds. Linux memiliki kemiripan dengan Unix tetapi bukanlah hasil modifikasi dari Unix, karena itu Linux termasuk golongan Unix-like atau biasa disingkat *nix.
Kernel adalah bagian sistem operasi yang menghubungkan sistem operasi dengan perangkat keras. Sistem operasi yang menggunakan Linux sebagai kernelnya disebut sistem operasi Linux atau pada umumnya disebut juga distro (asal kata: distribution).

2. Teks...Teks...Teks...Teks!



Mitos: Linux hanya berbasis command line atau teks. Ga ada GUI (Graphical User Interface) sama sekali.
Penjelasan: Linux memang tergantung kepada command line, tetapi kamu tidak harus menggunakannya. Windows pun begitu, ada command prompt tetapi kamu tidak harus menggunakannya kan? 
Di Linux GUI hanyalah tambahan pada sistem operasi, GUI pada Linux biasa disebut desktop environment atau windows manager. Well, ini memang terdengar menyulitkan tapi merupakan salah satu kelebihan. Dengan konsep seperti ini, kamu bebas memilih tampilan apa yang kamu sukai. Saat ini ada dua desktop environment yang populer di kalangan pengguna, yaitu KDE dan Gnome.

3. Muggles Shall Not Use!




Mitos: Linux hanya bisa digunakan oleh para geek, programer, atau ahli komputer.
Penjelasan: Hmmm biar saya cerita (basi) sedikit, saya meng-install distro Linux Mint 9 LXDE edition di PC rumah saya dan menginstall Linux Mint 10 di PC milik pacar saya. Pengguna di rumah adalah adik saya, ia menggunakan distro tersebut layaknya pengguna Windows. Aktivitasnya yaa tidak jauh seperti pengguna Windows biasa, transfer dari kamera/hape ke komputer, dengerin musik, edit foto, nonton film, ngetik, browsing, bahkan bermain games. Ia sama sekali bukan programmer, bahkan ga ada minat mendalami dunia komputer. Oh kalau kamu pikir ia sudah dewasa dan sudah mengerti tentang komputer, kamu salah, ia sekarang duduk di kelas 1 SMP dan sudah menggunakan Linux Mint sejak kelas 6 SD. Dengan kata lain sudah satu tahun menggunakan Linux Mint.
Begitupula pacar saya, ia juga sama sekali bukan programer atau ahli komputer, ia hanya mahir dibidang menghitung uang dan bikin kue (). Di rumahnya, komputer tersebut juga digunakan oleh keponakannya yang masih duduk di kelas 1 SD.
Kesimpulannya, siapapun bisa menggunakan sistem operasi Linux. Kamu tidak perlu jadi seorang sarjana komputer untuk menggunakan Linux. 

4. Not Compatible




Mitos: Linux tidak kompatibel dengan file-file di Windows
Penjelasan: SEBAGIAN BESAR, saya ulangi, SEBAGIAN BESAR file yang kamu biasa gunakan di Windows bisa digunakan pula di Linux. Mulai dari file-file audio (mp3, wav, ogg, dan sebagainya), file-file video (mkv, avi, mp4, rmvb, 3gp, dan seterusnya), file-file office (pdf, doc, docx, xls, xlsx, ppt, pptx, dan seterusnya), file-file gambar (jpg, raw, gif, png, bmp, dan...fiuh banyak banget....seterusnya), dan lain-lain. Yap betul, semua file-file tersebut juga bisa digunakan di Linux, yang berbeda mungkin hanya aplikasi yang menangani file tersebut. Misalnya, kalau kamu biasa menggunakan Winamp untuk mendengarkan musik dari file mp3, kamu bisa menggunakan Rhythmbox di Linux untuk melakukan hal yang sama.
Sebelumnya, saya bilang "sebagian besar", dengan kata lain ada pula file-file yang hanya bisa digunakan oleh aplikasi yang ada di Windows dan aplikasi tersebut bisa saja belum ada alternatifnya di Linux. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menggunakan Wine untuk menjalankan aplikasi Windows pada Linux.
Mengenai hal ini, apakah kamu akan menyalahkan Linux jika ada file yang tidak bisa digunakan di Linux? Salah, kamu seharusnya menyalahkan developer aplikasinya yang tidak membuat aplikasinya untuk multi-platform. 

5. "Hello? Anybody There?"

                   


Mitos: Tidak ada yang menggunakan Linux, Linux tidak populer.
Penjelasan: Hah? Salah, benar-benar salah. Jika kamu sedang membaca ini berarti kamu sedang membuka blogspot, blogspot adalah salah satu produk Google, dan tahukah kamu jika Google memiliki 1 juta server? Apakah kamu pikir Google menggunakan Windows untuk sistem operasi semua servernya? Tidak, Google tidak menggunakan Windows untuk semua servernya karena akan sangat memakan biaya, Google memilih menggunakan Linux yang murah meriah namun sangat teruji baik dari keamanan dan stabilitas.
Pada februari 2010, Netcraft mencatat 6 dari 10 web server menggunakan Linux, 2 dari 10 web server menggunakan FreeBSD (saudara jauh Linux), 1 dari 10 Menggunakan Windows, dan 1 web server lainnya tidak diketahui sistem operasinya. Contoh lain, 459 dari 500 super komputer di dunia menggunakan Linux. Satu lagi, apakah kamu pernah menonton film Avatar karya James Cameron? Untuk me-render film Avatar, Weta Digital (perusahaan yang menangani visual effect untuk film ini) membutuhkan 4000 server yang semuanya menggunakan sistem operasi Ubuntu.
Belum lagi negara-negara yang menggunakan Linux untuk keperluan pemerintahan, pendidikan, hingga militer.

6. "Can I Help You?"

  

Mitos: Linux tidak memiliki technical support.
Penjelasan: Ya dan tidak. Distro-distro Linux sebagian besar memang tidak memiliki technical support tetapi mereka memiliki apa yang kita sebut sebagai "komunitas". Komunitas adalah sekumpulan orang yang juga memakai distro-distro tersebut, mereka akan dengan senang hati membantu sebisa mereka dan membagi ilmu serta pengalamannya kepada sesama pengguna lain 
Komunitas tidak dibatasi waktu, 24 jam non stop. Selain itu kamu bisa bertanya pada komunitas dengan berbagai cara, mulai dari chat, email, hingga forum-forum diskusi.
Namun, pada beberapa distro, pengembang juga memiliki technical support yang gratis atau berbayar. Ada pula technical support berbayar lainnya yang tidak berasal dari pengembang, melainkan apa yang kita sebut sebagai "pihak ketiga".

7. Bulletproof OS
                   
Mitos: Linux sistem operasi bebas virus (atau program jahat lainnya).
Penjelasan: Tidak ada satupun benda buatan manusia yang sempurna. Salah satunya adalah sistem operasi. Sistem operasi Linux tidak kebal virus, melainkan kebal terhadap virus yang diciptakan untuk Windows.
Seperti yang kita ketahui, sistem operasi yang mendominasi saat ini adalah Windows, Windows merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia, terutama pengguna individual. Hacker (or whateverthename) ingin melakukan kerusakan sebesar mungkin sehingga memilih Windows sebagai target. Program jahat yang dibuat untuk Windows tidak akan bisa jalan di Linux dikarenakan berbeda lingkungan. Meskipun dijalankan dengan menggunakan Wine tetap tidak akan menginfeksi Linux, program jahat itu hanya menginfeksi Wine saja.
Program-program semacam ini bukan berarti tidak ada di Linux melainkan sangat sedikit sekali yang "berminat" membuatnya dan seperti yang kita ketahui Linux bersifat open source yang artinya siapapun boleh melihat kodenya, sehingga jika terdeteksi adanya celah akan cepat di tutup oleh siapapun.

8. Fun. Fun. Fun.


Mitos: Tidak ada game di Linux.
Penjelasan: Kalau menggunakan kalimat "tidak ada", maka saya sudah pasti tidak setuju. Linux juga memiliki bermacam-macam game hanya saja jumlahnya (dan kualitasnya) tidak sebagus game di Windows. Tetapi jangan salah, ada juga game-game yang kualitasnya sangat bagus sekali dan ada pula pengembang besar yang menjual game untuk Linux.
Jika itu masih kurang, kamu bisa memainkan beberapa game Windows di Linux dengan menggunakan Wine, Cedega, atau Crossover. Saya sendiri lebih sering memainkan game Windows di Linux ketimbang game asli Linux. Beberapa game Windows yang sering saya mainkan dengan menggunakan Wine adalah: Starcraft, Counter Strike, Warcraft III, Diablo II, Stronghold, Roller Coaster Tycoon 2, Plant vs Zombie.

9. My Hardware is Hard

Mitos: Banyak perangkat keras yang tidak bisa digunakan di Linux.
Penjelasan: Bertahun-tahun yang lalu saya bisa jawab "benar", tapi sekarang mitos tersebut sudah tidak berlaku. Saat ini justru banyak perangkat keras yang bisa bekerja dengan Linux. Memang terkadang perangkat keras yang baru rilis belum bekerja dengan baik namun itu tidak akan lama, dalam hitungan beberapa minggu kemungkinan besar perangkat lunak itu akan bisa bekerja dengan baik dengan Linux.

10. Throw Your Windows Out!


Mitos: Saya harus menyingkirkan Windows jika ingin menggunakan Linux.
Penjelasan: Ahai! Mitos ini amat salah, untuk menggunakan Linux, kamu tidak harus menyingkirkan Windows dari komputermu. Ada beberapa cara untuk menggunakan Linux tanpa harus membuang Windows yaitu sebagai berikut:
1. Live media: Live adalah salah satu cara menjalankan Linux di komputer tanpa harus menginstalnya ke dalam harddisk. Media yang digunakan biasanya adalah flashdisk, harddisk external, flash card/memory card, CD hingga DVD.
2. Virtualisasi: Virtualisasi adalah suatu teknik untuk menjalankan sistem operasi didalam sistem operasi. Sehingga kamu bisa menjalankan Linux di dalam Windows. Untuk melakukan virtualisasi kamu memerlukan software khusus virtualisasi, seperti VMWare, Virtualbox, Qemu.
3. Multiple boot: Multiple boot adalah suatu cara untuk memiliki 2 OS atau lebih didalam harddisk (selama harddisknya mencukupi). Multiple boot tidak memerlukan teknik khusus untuk mewujudkannya. Yang harus kamu lakukan adalah dengan meyiapkan partisi di harddisk yang terpisah dengan partisi Windows kemudian meng-install Linux kedalam partisi tersebut. Nantinya, jika proses instalasi berjalan lancar, anda akan selalu dihadapkan kepada Grub (boot loader) yang berisi pilihan OS saat melakukan booting.
3. Wubi: Wubi adalah suatu aplikasi untuk menginstal distro Ubuntu (dan turunannya) kedalam Windows, sehingga meskipun Ubuntu adalah sistem operasi tetapi nantinya Ubuntu akan di anggap sebagai software biasa oleh Windows.


_____________________

Penggunaan linux membutuhkan tekad yang kuat utk belajar meninggalkan windows dengan segala kemudahannya. Berani memulai dan siap bertanya kepada orang2 yang sudah berpengalaman dalam menggunakan linux baik diforum-forum atau di lingkungan sosial/kerja. 
Perlu proses adaptasi yang panjang buat orang-orang awam untuk mencapai kata "BISA" menggunakan Linux.
Tapi itu semua kembali ke masyarakat - mau menggunakan Linux dengan open source nya atau Windows dengan (yang dianggap) segala kemudahannya dengan versi bajakannya.


Post a Comment

 
Top